Lagi-lagi Andik tidak
menjadi pilihan utama. Pada pertandingan melawan Timnas Belanda (Jum’at, 7 Juni 2013), pemain mungil
berkecepatan tinggi ini hanya masuk sebagai pemain penganti pada menit ke-59.
Pelatih Jackson F. Thiago lebih memilih memainkan trio penyerang Sergio van
Dijk, Boaz Salosa, dan Greg Nwokolo dibandingkan memainkan Andik Vermansyah.
Pertandingan itu sendiri akhirnya dimenangkan tim Oranje dengan skor 3-0.
Sebenarnya bisa dibilang Andik tidak kalah kualitas dibandingkan trio penyerang ISL itu. Terbukti, setelah masuk menggantikan Greg Nwokolo, dia mampu membuat peluang dengan skill individunya. Di menit ke-75, setelah melewati salah satu bek Belanda, Andik melakukan solo run cepat dan melepaskan tembakan keras dari dalam kotak penalti. Sayang tembakannya melambung tipis di atas mistar gawang. Aksi itu membuatnya mendapat pujian dari Patrick Kuivert, asisten pelatih Timnas Belanda.
Publik mungkin bertanya, kenapa Andik yang selalu tampil impresif ketika membela Timnas harus hanya menjadi cadangan. Rasanya bukan masalah kalah bersaing dengan Greg. Tapi, jangan pula berpikir Andik jadi cadangan hanya karena dia pemain IPL.
Kalau kita cermati taktik yang sering digunakan Jackson Tiago di tim-tim asuhannya, kita akan mengerti. Pada pertandingan Persija melawan Persipura beberapa hari sebelumnya (Rabu, 5 Juni 2012), misalnya. Persipura yang tampil dengan trio penyerang Boaz, Patrick Wanggai, dan Ian Kabes tertinggal 1-2 dari tim tuan rumah. Sampai akhirnya Jackson memasukkan dua penyerang bertipikal cepat, Lucas Mandowen dan Fari Pehabol. Dua pemain inilah yang akhirnya berperan memporak-porandakan pertahanan Persija hingga akhirnya Persipura berbalik unggul 3-2.
Strategi seperti itu tidak sekali-dua kali digunakan Jackson. Setiap kali timnya tertinggal, dia akan selalu memasukkan salah satu dari Lucas Mandowen atau Feri Pahabol sebagai kartu joker bagi timnya.
Peran inilah yang sepertinya akan diberikan kepada Andik Vermansyah di Timnas. Karakternya yang cepat dan liar bisa dimanfaatkan sebagai pemain kejutan yang dimasukkan dibabak kedua jika Timnas ketinggalan gol. Pada saat bek-bek lawan mulai kelelahan, Andik akan masuk dan mengobrak-abrik pertahanan lawan, dan diharapkan bisa mencuri gol.
Pada pertandingan melawan Belada kemarin mungkin strategi ini gagal. Tapi bisa dimaklumi karena lawannya adalah tim papan atas dunia. Kedepan, sepertinya jackson Thiago akan tetap mempertahankan strateginya ini.
Andik mungkin tidak lagi berperan sebagai pemain utama di Timnas saat ini. Sekarang dia adalah kartu joker yang hanya akan dikeluarkan saat terdesak. Bukan berarti Andik disisihkan, tapi dia memainkan peran baru yang tidak kalah istimewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar