Diskusi Warung Kopi (dot) Blogspot (dot) com

Diskusi Warung Kopi (dot) Blogspot (dot) com

Sabtu, 15 Desember 2012

KORUPTOR LEBIH MULIA DARI PENCOPET?


Koruptor. Semua sepakat bahwa koruptor adalah orang biadab. Korupsi merugikan banyak orang, pekerjaan orang yang tidak punya hati.

Tapi, saya merasa banyak ungkapan-ungkapan yang terlalu berlebihan tentang koruptor. Salah satunya adalah yang menganggap koruptor lebih rendah dari pencopet. Apa benar begitu?


Menurut saya tidak. Koruptor tetap lebih mulia dari pencopet. Ini alasannya:

1.       Orang yang paling mulia adalah orang paling banyak berguna bagi orang lain.
Kita lihat koruptor. Meski dia merugikan banyak orang, tapi setidaknya dia telah meningkatkan kesejahteraan dirinya sendiri dan kieluarganya, serta kerabat-kerabatnya. Jadi, koruptor masih berguna bagi beberapa orang.
Sedangkan pencopet. Bahkan bagi dirinya sendiri, apa yang dia lakukan tidak membuat kesejahteraannya meningkat. Mencopet adalah kegiatan yang sia-sia bagi diri sendiri, dan merugikan banyak orang.

2.       OK, untuk menanggapi argumentasi pertama saya tadi, mungkin orang mengatakan bahwa koruptor memang berguna bagi beberapa orang. Tapi, merugikan sangat amat benar-benar banyak sekali orang.
Ups! Tunggu dulu! Mari kita lihat argumen kedua saya!
Koruptor memang mencuri dari banyak orang. Tapi, justru karena itu orang yang dicuri jadi tidak terasa. Separti halnya membayar utang dengan cara mencicil. Membayar, tapi tidak terlalu terasa. Begitu pula korban korupsi. Kecurian, tapi tidak terasa.
Pencopet? Lihat mereka! Mencopet di stasiun, terminal, pasar-pasar. Korban yang mereka copet memang sedikit. Tapi, si korban langsung kehabisan uang sama sekali. Masih mending jika itu di pasar. Kalau di stasiun atau terminal? Bayangkan ketika seorang pemuda perantauan dengan mimpi menjulang tinggi di angkasa baru sampai di kota, tapi uangnya dicopet. Tidakkah semua mimpinya buyar? Betapa kejinya perbuatan mencopet.

Itu tadi pendapat saya. Mungkin terdengar guyonan, tapi saya serius.

Kutuklah koruptor seperlunya. Jangan berlebihan. Berlebihan mengutuk koruptor hanya akan membuat kita lupa pada hal-hal lain yang lebih penting. Misalnya, ya, tentang masalah pencopet ini. Hehe!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar