Prototype mobnas lisrik kedua dari lima yang akan dibuat
akan segera muncul. Mobil mewah sekelas ferrari. Buatan Insinyur lulusan ITS dengan gelar Doktor dari Michigan bernama Danet Suryatama. Ini dia penampakannya.
Mobnas listrik kelas ferrari buatan Danet Suryatama |
Mobil mewah yang dibandrol Rp 1,5 milyar ini saat ini masih
menjalani tes di Yogyakarta.
Sebelum ini, purwa
rupa mobnas listrik pertama yang merupakan type citycar juga sudah mendahului.
Mobil itu sempat menjadi buah bibir di berbagai media lantaran sudah dipakai
oleh mentri BUMN Dahlan Iskan dalam berbagai kesempatan. Mobil citycar yang dicat hijau itu adalah karya Dasep Ahmadi yang lulusan ITB.
Mobnas listrik kelas citycar buatan Dasep Ahmadi |
“Inilah tamparan balik dari insinyur-insinyur Indonesia!”
Menurut saya, itulah kalimat yang cocok untuk menggambarkan
hal ini. Kita tentu masih ingat beberapa waktu lalu, SMK di Surakerta
memperkenalkan mobil karya mereka yang diberi nama Esemka Rajawali. Bahkan
mobil itu kini sudah mulai diproduksi masal. Inilah bukti bahwa ‘SMK BISA!’
Hal itu tentu menjadi tamparan keras bagi insinyur-insinyur
teknologi Indonesia. Apakah institutut-institut teknologi yangbesar-besar,
banyak mahasiswanya, lagi mahal biayanya itu tidak bisa membuat mobil nasional?
Karena sesungguhnya mobnas adalah impian negara ini dari berpuluh-puluh tahun
yang lalu. Apakah biar anak SMK saja yang menjawab impian ini, sementara para
insinyur hanya melihat?
Dalam kasus SMK itu, barangkali bukan cuma Insinyur yang
tertampar. Jokowi juga sukses menampar pemerintah pusat. Sebagai walikota Surakerta
saat itu, dia bisa memfasilitasi mobil ESEMKA itu sampai akhirnya bisa
diproduksi masal.
Insinyu-insinyur kita tentunya tuidak ingin kalah dari Anak
SMK. Presiden juga tidakmau kalah dengan Jokowi. Untuk itu, roadmap mobnas listrik
pun dibentuk. Untuk meluncurkan konsep mobil yang lebih canggih dari mobil
ESEMKA. Lebih irit dan lebih ramah lingkungan. Yang tidak lagi menggunakan BBM
sehingga tidak akan membebani APBN untuk memberikan subsidi.
Memang jalan masih panjang untuk mobil listrik ini.
Diperkirakan, 2017 baru akan bisa sampai di tahap produksi masal. Tapi,
yakinlah bahwa bukan cuma anak SMK dan pemkot Surakerta saja yang bisa. “INSINYUR
BISA!” “INDONESIA BISA!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar