Diskusi Warung Kopi (dot) Blogspot (dot) com

Diskusi Warung Kopi (dot) Blogspot (dot) com

Selasa, 19 Maret 2013

Basmallah Bukan Do'a


 


Bismillahi-rahmani-rahim.


Sering kita dengar yang mengatakan, “Berdoalah sebelum melakukan aktifitas apapun! Baik itu makan, bepergian, bekerja, dll. Minimal mengucapkan bismillah.”

Sungguh itu adalah nasihat yang mulia. Tapi, susunan kalimat nasihat seperti di atas bisa membuat sedikit kesalahan presepsi.

Apa itu?

Sudah jelas, kan? Kalimat di atas secara tidak langsung mengatakan bahwa kalimat Basmallah adalah pengganti doa. Padahal, Basmallah jika ditilik dari arti bahasanya bukanlah doa.

Bismillahi-rahmani-rahim—artinya, dengan nama Allah yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang. Dengan menganut pengertian Doa sebagai “permohonan kepada Tuhan”(KBBI), maka ucapan Basmallah seperti di atas tidak bisa dikategorikan sebagai Doa.

“Dengan menyebut nama Allah yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang,” tidak ada kalimat permohonan di sini.

Lantas, apa makna mengucapkan Basmallah sebelum beraktifitas?

Jika dilihat bahwa arti kalimat Basmallah adalah demikian—dengan nama Allah yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang—maka lebih pas dikatakan bahwa Basmallah adalah bentuk ucap dari sebuah niat.

Mengucap Basmallah di awal aktifitas kita menunjukkan bahwa kita meniatkan melakukan sesuatu itu adalah demi Allah. Kita makan adalah demi Allah; Kita minum karena Allah; Kita bekerja adalah untuk Allah; Dan semua apapun itu yang kita kerjakan dengan mengucap Basmallah adalah sebuah persembahan kita sebagai hamba pada Tuan Yang Hahaagung, Allah.

Jadi, ucapkanlah Basmallah pada setiap awal aktifitasmu, dan itu akan menjadi bentuk pengabdian/ibadahmu—‘abid (bahasa Arab) = abdi (Bahasa Indonesia serapan dari Bahasa Arab).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar