Bismillahi-rahmani-rahim.
Sering kita dengar yang
mengatakan, “Berdoalah sebelum melakukan aktifitas apapun! Baik itu makan,
bepergian, bekerja, dll. Minimal mengucapkan bismillah.”
Sungguh itu adalah nasihat
yang mulia. Tapi, susunan kalimat nasihat seperti di atas bisa membuat sedikit
kesalahan presepsi.
Apa itu?
Sudah jelas, kan? Kalimat di
atas secara tidak langsung mengatakan bahwa kalimat Basmallah adalah pengganti
doa. Padahal, Basmallah jika ditilik dari arti bahasanya bukanlah doa.
Bismillahi-rahmani-rahim—artinya, dengan nama Allah yang
Mahapengasih lagi Mahapenyayang. Dengan menganut pengertian Doa sebagai “permohonan
kepada Tuhan”(KBBI), maka ucapan Basmallah seperti di atas tidak bisa
dikategorikan sebagai Doa.
“Dengan menyebut nama Allah
yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang,” tidak ada kalimat permohonan di sini.
Lantas, apa makna mengucapkan
Basmallah sebelum beraktifitas?
Jika dilihat bahwa arti
kalimat Basmallah adalah demikian—dengan nama Allah yang Mahapengasih lagi
Mahapenyayang—maka lebih pas dikatakan bahwa Basmallah adalah bentuk ucap dari
sebuah niat.
Mengucap Basmallah di awal
aktifitas kita menunjukkan bahwa kita meniatkan melakukan sesuatu itu adalah demi Allah.
Kita makan adalah demi Allah; Kita minum karena Allah; Kita bekerja adalah untuk
Allah; Dan semua apapun itu yang kita kerjakan dengan mengucap Basmallah adalah
sebuah persembahan kita sebagai hamba pada Tuan Yang Hahaagung, Allah.
Jadi, ucapkanlah Basmallah
pada setiap awal aktifitasmu, dan itu akan menjadi bentuk pengabdian/ibadahmu—‘abid
(bahasa Arab) = abdi (Bahasa Indonesia serapan dari Bahasa Arab).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar