Permasalahan perbedaan antara dua kata ini pertama kali saya dengar adalah ketika saya mengikuti sebuah pelatihan berjudul LKMM praTD (Latihan Kepemimpinan dan Managemen Mahasiswa praTingkat Dasar) di sebuah institusi pendidikan. Saat itu trainer bertanya; apa perbedaan pemimpin dan pimpinan.
Ketika itu, trainer mencontohkan perbedaan keduanya lebih
kurang sebagai berikut:
“Pada sebuah rapat yang dipimpin oleh seorang kepala, salah
satu anggota rapat meninggalkan rapat untuk pergi ke kantin karena rapat
membosankan. Lalu, anggota-anggota yang lain mengikutinya pergi ke kantin
sehingga tidak ada yang mengikuti rapat.”
Dalam contoh ini, kepala yang yang memimpin rapat adalah
pimpinan, sedangkan orang yang pergi ke kantin pertama kali dan diikuti
teman-temannya itu adalah pemimpin. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain (terlepas baik atau
buruknya), sedangkan pimpinan tidak lebih hanya jabatan secara struktural saja. Kesimpulannya, pimpinan tidak selalu seorang
pemimpin dan untuk bisa menjadi pemimpin tidak harus menjadi pimpinan.
Ketika pertama menerima materi ini, saya sangat senang. Saya
menganggapnya sebagai pengetahuan baru yang sangat menarik dan saya memegang
pemahaman ini hingga beberapa lama.
Sampai kemudian, karena suatu hal, saya Out dari institusi tadi dan masuk pendidikan lain yang berkenaan dengan
mempelajari Bahasa Indonesia. Sebuah perkuliahan di kelas semantik menyadarkan
saya sesuatu.
Begini penjelasannya:
Kata ‘pemimpin’ dan ‘pimpinan’ sama-sama berasal dari kata
dasar ‘pimpin’. Yang membedakan adalah; pada kata ‘pemimpin’, bentuk dasar ‘pimpin’mendapat
afiks berupa awalan ‘pe-‘; pada kata ‘pimpinan’, bentukdasar ‘pimpin’ mendapat afiks
berupa akhiran ‘-an’.
Lha terus, apa masalahnya?
Pada kata ‘pemimpin’ memang tidak ada masalah. Masalahnya ada
pada kata ‘pimpinan’.
Awalan ‘pe-‘ dalam Bahasa Indonesia berarti ‘orang yang me-’.
Berarti kata ‘pemimpin’ memiliki arti ‘orang yang memimpin’. Tidak ada masalah
dalam hal ini. Arti yang berdasarkan TBBI sesuai dengan pengertian sehari-hari
ataupun dengan penjelasan trainer di atas.
Sedangkan, pada kata ‘pemimpin’ dalam keseharian maupun
dalam penjelasan trainer di atas dipahami sebagai ‘orang yang berkedudukan sebagai
atasan’ atau ‘orang yang memimpin’. Padahal, dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, akhiran ‘-an’ berarti:
sufiks
pembentuk nomina 1 hasil tindakan: buatan; catatan; didikan; 2 yg biasa dikenai
tindakan; yg di-: makanan;
bacaan; 3 tempat; lokasi: kubangan; pangkalan;
tepian; awalan; 4 alat untuk
mengukur atau menghitung: meteran; timbangan; 5 hal atau cara: tembakan.
(KBBI ofline versi 1.3 by Ebda
Setiawan; mengacu pada KBBI Daring(edisi III) diambi dari http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/
yang sekarang berganti http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/)
Artinya, kata ‘pimpinan’ seharusnya memiliki arti:
1. Hasil tindakan memimpin, atau
2. Orang yang dipimpin, atau
3. Tempat; lokasi memimpin, atau
4. (saya rasa pengertian keempat tidak bisa
dipakai)
5. Hal atau cara memimpin
Intinya, keempat makna itu menunjukkan bahwa kata ‘pimpinan’
mengacu pada obyek yang dikenai ‘pimpin’. Dengan demikian, jika ada kata:
1. Perusahaan ini maju karena pimpinan saya;
berarti ‘perusahaan ini maju karena hasil kerja saya memimpin’.
2. Dia pimpinan saya; berarti ‘dia adalah orang
yang saya pimpin/bawahan saya'.
Sesuatu yang mungkin sebagian dari kita tidak memahami
sebelumnya.
Saya menulis ini bukan berarti saya mencela atau
mengolok-olok trainer saya yang saya sebutkan di atas. Saya tetap berterim
kasih atas pelatihan yang dia berikan.Saya tetap sangat menghormati ajarannya
kerena pelatihan itu bagi saya sangat mengesankan. Hanya saja, sebagai Bangsa
Indonesia; Yuk, kita amalkan Bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah yang benar. ‘Pimpinan’
bukan berarti orang yang berkedudukan sebagai atasan secara sruktural, tapi
justru yang berkedudukan di bawah.
Semoga dengan ini tidak ada lagi yang membandingkan kata ‘pemimpin’
dengan ‘pimpinan’ sebagai sebuah sinonim. Mereka adalah antonim.
*(Tulisan
ini dibuat berdasarkan ilham yang saya dapatkan dari perkuliahan dari
Bapak Drs. Yarno. Saya Ucapkan terima kasih spesial untuknya.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar