Diskusi Warung Kopi (dot) Blogspot (dot) com

Diskusi Warung Kopi (dot) Blogspot (dot) com

Jumat, 22 Juni 2012

PATIL LELE: Permainan Tradisional Indonesia yang Ternyata Juga Populer di Korea

Semua pasti sudah tahu permainan Patil Lele, atau biasa juga disebut Benthik, atau Tek Duk, atau mungkin ada nama lainnya lagi. Permainan ini ini cukup popoler. Terutama untuk kalangan anak-anak desa.


Permainan ini menggunakan dua buah stik (satu panjang dan satu pendek). Juga membutuhkan sebuah lubang ditanah. Dan seterusnya, mungkin pembaca semua sudah tahu aturan main permainan ini.

Tapi, yang mungkin pembaca sekalian tidak tahu adalah ternyata permainan ini juga populer di Korea. Pada sebuah sinetron kolosal Korea yang berjudul "THE MOON THAT EMBRACES THE SUN" (tayang di Indosiar Senin-Jum'at jam 12.00kalo gak salah), diceritakan Cenayang Wol yang berada di pengasingan bermain permainan ini bersama pangeran Yang Myung dan anak-anak di pengasingan.

Ini buktinya:

 Pangeran Yang Myung menodongkan tongkat panjang Patil Lele pada Cenayang Wol
untuk mengajaknya bermain

 Pangeran Yang Myung menodongkan tongkat panjang Patil Lele pada Cenayang Wol
untuk mengajaknya bermain
 
Cenayang Wol berkonsentrasi melemparkan tongkat pendek Patil Lele

 Pangeran Yang Myung bersiap menangkap tongkat yang dilempar Cenayang Wol

Cenayang Wol kesal karena kalah bermain

Cenayang Wol dan Pangeran Yang Myung berebut tongkat Patil Lele

Aturan mainnya pun sama:

tongkat pendek ditaruh di dalam lubang tanah dan dipukul dengan tongkat panjang

 Tim lawan berusaha menangkap tongkat pendek yang dilempar

 Ini bagian kedua.Tongkat kecil dipukul sambil berdiri

Yang ini penghitungan skornya. Dihitung berdasarkan jarak tongkat kecil yang telah dilempar
ke lubang. Pengukurannya menggunakan tongkat panjang.


Bagian cerita ini ada di episode 15

Minggu, 17 Juni 2012

Antara Pemimpin dan Pimpinan


Permasalahan perbedaan antara dua kata ini pertama kali saya dengar adalah ketika saya mengikuti sebuah pelatihan berjudul LKMM praTD (Latihan Kepemimpinan dan Managemen Mahasiswa praTingkat Dasar) di sebuah institusi pendidikan. Saat itu trainer bertanya; apa perbedaan pemimpin dan pimpinan.
Ketika itu, trainer mencontohkan perbedaan keduanya lebih kurang sebagai berikut:

“Pada sebuah rapat yang dipimpin oleh seorang kepala, salah satu anggota rapat meninggalkan rapat untuk pergi ke kantin karena rapat membosankan. Lalu, anggota-anggota yang lain mengikutinya pergi ke kantin sehingga tidak ada yang mengikuti rapat.”

Dalam contoh ini, kepala yang yang memimpin rapat adalah pimpinan, sedangkan orang yang pergi ke kantin pertama kali dan diikuti teman-temannya itu adalah pemimpin. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain (terlepas baik atau buruknya), sedangkan pimpinan tidak lebih hanya jabatan secara struktural saja.  Kesimpulannya, pimpinan tidak selalu seorang pemimpin dan untuk bisa menjadi pemimpin tidak harus menjadi pimpinan.
Ketika pertama menerima materi ini, saya sangat senang. Saya menganggapnya sebagai pengetahuan baru yang sangat menarik dan saya memegang pemahaman ini hingga beberapa lama.
Sampai kemudian, karena suatu hal, saya Out dari institusi tadi dan masuk pendidikan lain yang berkenaan dengan mempelajari Bahasa Indonesia. Sebuah perkuliahan di kelas semantik menyadarkan saya sesuatu.
Begini penjelasannya:
Kata ‘pemimpin’ dan ‘pimpinan’ sama-sama berasal dari kata dasar ‘pimpin’. Yang membedakan adalah; pada kata ‘pemimpin’, bentuk dasar ‘pimpin’mendapat afiks berupa awalan ‘pe-‘; pada kata ‘pimpinan’, bentukdasar ‘pimpin’ mendapat afiks berupa akhiran ‘-an’.

Lha terus, apa masalahnya?

Pada kata ‘pemimpin’ memang tidak ada masalah. Masalahnya ada pada kata ‘pimpinan’.
Awalan ‘pe-‘ dalam Bahasa Indonesia berarti ‘orang yang me-’. Berarti kata ‘pemimpin’ memiliki arti ‘orang yang memimpin’. Tidak ada masalah dalam hal ini. Arti yang berdasarkan TBBI sesuai dengan pengertian sehari-hari ataupun dengan penjelasan trainer di atas.
Sedangkan, pada kata ‘pemimpin’ dalam keseharian maupun dalam penjelasan trainer di atas dipahami sebagai ‘orang yang berkedudukan sebagai atasan’ atau ‘orang yang memimpin’. Padahal, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,  akhiran ‘-an’ berarti:

sufiks pembentuk nomina 1 hasil tindakan: buatan; catatan; didikan; 2 yg biasa dikenai tindakan; yg di-: makanan; bacaan; 3 tempat; lokasi: kubangan; pangkalan; tepian; awalan; 4 alat untuk mengukur atau menghitung: meteran; timbangan; 5 hal atau cara: tembakan.

(KBBI ofline versi 1.3 by Ebda Setiawan; mengacu pada KBBI Daring(edisi III) diambi dari http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/ yang sekarang berganti http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/)

Artinya, kata ‘pimpinan’ seharusnya memiliki arti:
1.      Hasil tindakan memimpin, atau
2.      Orang yang dipimpin, atau
3.      Tempat; lokasi memimpin, atau
4.      (saya rasa pengertian keempat tidak bisa dipakai)
5.      Hal atau cara memimpin

Intinya, keempat makna itu menunjukkan bahwa kata ‘pimpinan’ mengacu pada obyek yang dikenai ‘pimpin’. Dengan demikian, jika ada kata:
1.      Perusahaan ini maju karena pimpinan saya; berarti ‘perusahaan ini maju karena hasil kerja saya memimpin’.
2.      Dia pimpinan saya; berarti ‘dia adalah orang yang saya pimpin/bawahan saya'.

Sesuatu yang mungkin sebagian dari kita tidak memahami sebelumnya.

Saya menulis ini bukan berarti saya mencela atau mengolok-olok trainer saya yang saya sebutkan di atas. Saya tetap berterim kasih atas pelatihan yang dia berikan.Saya tetap sangat menghormati ajarannya kerena pelatihan itu bagi saya sangat mengesankan. Hanya saja, sebagai Bangsa Indonesia; Yuk, kita amalkan Bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah yang benar. ‘Pimpinan’ bukan berarti orang yang berkedudukan sebagai atasan secara sruktural, tapi justru yang berkedudukan di bawah.

Semoga dengan ini tidak ada lagi yang membandingkan kata ‘pemimpin’ dengan ‘pimpinan’ sebagai sebuah sinonim. Mereka adalah antonim.

*(Tulisan ini dibuat berdasarkan ilham yang saya dapatkan dari perkuliahan dari Bapak Drs. Yarno. Saya Ucapkan terima kasih spesial untuknya.)

Rabu, 06 Juni 2012

Peradaban Manusia: Kuno Vs Sekarang


Sebelumnya saya minta maaf. Bukan berarti saya orang suci, saya berani memasukkan ayat Al Qur'an di sini. Saya hanya pernah membacanya dan ingin memamerkan wangsit yang saya dapatkan setelahnya.

****
Lupakan pembagian periode sejarah menjadi zaman batu, zaman tembaga, zaman perungu, zaman besi, dan seterusnya, bla..bla...bla...! Atau prasejah, zaman sejarah, zamam modern, milenium dan apa saja itu. Lupakan!
Manusia zaman ini selalu beranggapan bahwa peradaban manusia bergerak dari nol ke arah sekarang yang grafiknya selalu naik. Artinya, manusia sekarang lebih modern, lebih pandai dalam segala hal, baik iptek atau lainnya.
Tapi, benarkah demikian? Lalu bagaimana dengan piramida? Stone Hang? Penemuan alat mekanik seperti jam tangan berusia 2000 tahun pada sebuah kapal karam di Yunani? Sampai penemuan tambang, reaktor, dan sistem pembuangan limbah nuklir yang sangat maju berusia milyatan tahun di Oklo, Rep. Gabon? Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bukankah itu berarti peradaban kuno jauh lebih modern daripada peradaban era sekarang ini?

Kalau saya sih, sebagai umat islam percaya sama Al Qur'an. Coba lihat ini: QS.2:30-33


وَ إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَن يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَ نَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّيْ أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُوْنَ
[30] Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau ? Dia berkata : Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

وَ عَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلاَئِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُوْنِيْ بِأَسْمَاءِ هَؤُلاَءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِيْنَ
(31) Dan telah diajarkanNya kepada Adam nama-nama semuanya, kemudian Dia kemukakan semua kepada Malaikat, lalu Dia berfirman : Beritakanlah kepadaKu nama-nama itu semua, jika adalah kamu makhluk-makhluk yang benar.

قَالُوْا سُبْحَانَكَ لاَ عِلْمَ لَنَا إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ
(32) Mereka menjawab: Maha Suci Engkau ! Tidak ada penge­tahuanbagi kami. kecuali yang Engkau ajarkan kepada Kami. Karena sesungguhnya Engkau­lah Yang Maha Tahu, lagi Maha Bijaksana.

قَالَ يَا آدَمُ أَنبِئْهُمْ بِأَسْمَآئِهِمْ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَآئِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَّكُمْ إِنِّيْ أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ وَ أَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَ مَا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ
(33) Berkata Dia : Wahai Adam! beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu semuanya! Maka tatkala telah diberi­tahukannya kepada mereka nama-nama itu semua, berfirmanlah Dia : Bukankah telah Aku katakan k e p a d a kamu, bahwa sesungguh­nya Aku lebih mengetahui rahasia semua langit dan bumi, dan lebih Aku ketahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembuyikan.

Perhatikan ayat 31; "Dan telah diajarkanNya kepada Adam nama-nama semuanya..." Dulu ketika masih SD pemahaman saya adalah bahwa Allah mengajarkan nama; ini gunung, ini batu, ini pohon, ini kayu, dsb. Tapi beberapa tahun belakangan ini saya mulai berpikir, mungkin yang diajarkan Allah saat itu adalah; ini nuklir, ini listrik, ini proton, neutron, elektron, sel, protein, foton, black hole, virus, bakteri, dan sebagainya sampai hal-hal lain yang mungkin tidak diketahui oleh manusia yang mengaku modern saat ini.

Jadi, kesimpulannya?
Apakah anda masih berpendapat bahwa Alfa Edison itu orang pertama yang bikin lampu? James Watt
dengan mesin uap listrik alamnya yang baru pada tahun 1700an? dan lain lainnya? 
Masihkah anda berpendapat bahwa peradaban kuno lebih tertinggal dari peradaban sekarang?

Buat referensi, cekidot:

http://menujuhijau.blogspot.com/2010/04/perang-nuklir-zaman-prasejarah.html
http://unikdong.blogspot.com/2012/05/10-penemuan-benda-purba-yang-masih.html
yang lain masih banyak cari sendiri!

Lagu Hari Merdeka/17 Agustus

Lokasi Diskusi pembukaan ini bukan sesuatu yang sangat serius, mohon jangan sampai bikin ribut

OK, Semua pasti pernah dengar lirik lagu berikut ini:
 
****
Hari Merdeka, oleh H.Mutahar

"Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita"

****

tapi coba kita perhatikan bagian yang saya garis bawahi!
Apakah benar Bangsa Indonesia lahir pada 17 agustus 45?
padahal, di teks proklamasi:

"Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia."

Dan diulangi lag di bawah:

"Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta"

Dari kalimat-kalimat di atas kan udah jelas, bahwa proklamasi 17 agustus 45 itu, hari lahir Negara Indonesia, sementara Bangsa Indonesia sendiri sudah ada sebelumnya, dan memproklamasikan kemerdekaan pada proklamasi itu.
Kalau ditelusuri lagi kan yang lebih tepat, hari lahirnya Bangsa Indonesia sebenarnya kan ini:

Sumpah pemuda-28 oktober 1928

"Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia."

Nah, loh? Bagaimana menurut dulur-dulur sekalian, apakah lirik lagu wajib ini perlu diubah liriknya?