Diskusi Warung Kopi (dot) Blogspot (dot) com

Diskusi Warung Kopi (dot) Blogspot (dot) com

Kamis, 11 April 2013

Yuk, Berpikir Cerdas!


Malam ini saya mendapat SMS dari komting angkatan saya tentang instruksi untuk mengikuti aksi demo menolak RUU ORMAS. SMS itu juga menyebutkan bahwa instruksi tersebut berasal dari PP (kagak tau juga yang dimaksud PP apa; PP Muhammadiyahkah? Atau PP apalah? Gak jelas) diteruskan pada Dekan Fakultas, baru kemudian Dekan menginstruksikan mahasiswanya.

Well! Lalu, apa pendapat saya? Punya unek-unek apakah saya sehingga saya perlu membuat tulisan ini?

Ya, tentu saya punya sesuatu yang ingin saya ungkapkan. So, this is it!

Hal pertama yang terpikirkan oleh saya saat menerima sms itu adalah: apa itu RUU ORMAS? Lalu, bagaimana isinya? Kemudian, mengapa PP (sekali lagi saya tegaskan saya tidak tahu yg dimaksud dgn PP ini PP apa) saya ulangi lagi mengapa PP bermaksud melakukan penolakan terhadap RUU ini?

Dan jawaban dari semua pertanyaan itu adalah SAYA TIDAK TAHU.

JDANG! GLODAK! PLAKK! PYAR! Dst... hehe...

Kalau mau tahu bukannya cukup pasang modem, trus tanya mbah google saja, ya? iya, sih, tapi...

Tapi, pertanyaan saya yang selanjutnya, ketiga dan keempat, membuat saya memutuskan TIDAK AKAN MENGIKUTI INSTRUKSI ITU tanpa pertimbangan lebih lanjut.

Ini dia pertanyaan ketiga: APAKAH SEMUA MAHASISWA YANG MENERIMA INSTRUKSI TERSEBUT SUDAH MENGETAHUI DAN PAHAM ATAS ISI RPP ORMAS ITU? Jawabannya jelas. Saya yakin 100%, yakin seyakin-yakinnya bahwa pasti jawabannya TIDAK, biar lebih mantep lagi saya tambahkan, saya yakin yang tahu soal RUU ORMAS itu kurang dari 50% bahkan kurang dari 25% atau mungkin Cuma satu dua orang saja yang tahu seluk beluk isi RUU ini. Yang agak banyak mungkin orang-orang sotoy yang gak pernah baca isi RUU ini, tapi mengaku-aku tahu gara-gara termakan omongan media. Padahal sebenarnya mereka juga gak tahu apa-apa. Selebihnya..., ya, seperti saya ini, yang tidak tahu apa-apa.

Pertanyaan selanjutnya, KALAU YANG DIBERI INSTRUKSI INI SAJA TIDAK TAHU SOAL RPP ORMAS ITU, LANTAS APA MOTIVASI PP, BAHKAN DEKAN, MEMBERIKAN INSTRUKSI INI? Untuk apa, pak? Cuma buat rame-ramean? Buat memperkuat barisan pukul anda? Untuk membela kepentingan bapak?

Okelah, anggap saja (sekalilagi, anggap saja..., anggap saja...., coz saya tidak tahu apa-apa soal RUU ini) anggap saja RUU ini memang sesuatu yang busuk dan pantas di tolak sampai berdarah-darah. Tapi, tetap saja perilaku PP dan Dekan memberikan instruksi semacam itu terhadap orang gak tahu apa-apa adalah sebuah PEMBODOHAN. Lebih tepatnya PEMBODOHAN MAHASISWA karena penerima instruksi ini adalah mahasiswa. Bagaimana tidak pembodohan namanyakalau kita yang tidak tahu apa-apa disuruh melakukan ini itu yang tidak tahu tujuannya apa?

Kalau memang PP dan Dekan ingin mengajak mahasiswa lebih kritis dan peduli terhadap persoalan bangsa, harusnya mereka terlebih dulu melakukan sosialisasi. Sebar pamflet, lah! Pasang Mading, lah! Atau apa yang lainnya yang berisi informasi tentang APA ITU RUU ORMAS? APA ISI RUU YANG MAU MEREKA TOLAK ITU? (secara utuh, harus secara utuh tanpa ada tembahan dan pengurangan agar penerima informasi bisa berpikir menurut opini mereka masing-masing, bukan tergiring opini yang dibuat PP atau Dekan) Kemudian baru, MENGAPA MENURUT MEREKA RUU INI PERLU DIGAGALKAN? Gituuu... Gak njelalah malem-malem sms terus nyuruh-nyuruh besok buar atur barisan kayak gini. Kayak komandan pasukan semut ajah.

Jika hal-hal di atas sudah dilakukan, baru itu namanya menggerakkan massa secara cerdas dan mencerdaskan. Sehingga massa yang berdemo tidak akan hanya menjadi sekedar boneka yang digerakkan oleh para pemangku kepentingan itu. Dan pada akhirnya, di kali lain mahasiswa-mahasiswa itu akan menjadi orang-orang yang tidak akan mudah terprovokasi dan terbiasa sekedar ikut-ikutan ini itu tanpa memikirkan mengapa mereka ikut ini itu tersebut.

Tidak seperti yang sekarang ini. Sebab, ketakutan saya sudah nyata, terbukti dari sms kedua dari komting saya tersebut.

“Ada tawaran dari bbrapa temen” besok pakek batik angkatan. Setujukah anda smw? Kalau iya besok semua Action yaak...
NB: bagi yang px kamera harap dbawa ya bwt foto skelas
Thx.”

Nah, lho! Ini demo apa kondangan, ya, kok pakek batik segala? Atau ini lagi casting film, ya, kok pakek action gitu? Trus, apa bakal ada artis yang mau ikutan demo apa, kok harus bawa kamera pula?

Haduh! Kebagetan, deh! Inikan urusan gede yang menyangkut keberlangsungan negara, kok jadi gitu? Plis, freen! Kalo emang kamu gak tahu apa-apa kayak aku, gak usah ikut-ikutan, lah! Manusia itu diciptakan buat jadi pemimpin, bukan cuma sekedar pengikut, apalagi Cuma pengikut yang ikut-ikutan doang. Atau minimal kalau kamu memang mau ikut, ya, tolong dicari dulu referensi yang jelas tentang RUU ORMAS ini. Biar teriakan-teriakan kalian nanti tidak membuat menyesal kemudian karena ternyata tidak sesuai dengan hati nurani.

Senin, 08 April 2013

Keindahan yang Tak Wajar


Ada suatu cara tertentu bagi sebuah makhluk untuk terlihat indah meski dalam keadaan yang mungkin tidak mengindahkannya. Seperti halnya matahari saat tertutup mendung.

Siapa bilang matahari menjadi kelam di hari yang berawan? Mungkin, sang mentari memang tidak segemilang biasanya. Tapi, pagi ini aku menemukan kemolekan tersendiri dari mentari putih saat bercadarkan awan putih.




Ini fotonya, maaf kalo jelek... kamera HP, sih!

Gambar matahari diperbesar.
Percaya, deh! aslinya bagus, gah sekedar kaya' gini...



       Syair Mentari di Balik Mendung


       Dia terlihat sejuk
       Mentari putih bercadarkan kapas mendung
       Seperti gadisku yang malu-malu
       Dia cantik dalam baju keikhlasannya,
       menerima takdir hari ini, dari Yang Kuasa
       Dan aku mengaguminya

                                   Hasan Irsyad