Diskusi Warung Kopi (dot) Blogspot (dot) com

Diskusi Warung Kopi (dot) Blogspot (dot) com

Jumat, 17 Agustus 2012

Semarak Hari Merdeka di Dunia Maya

 Hari raya kemerdekaan tidak hanya semarak di lapangan-lapangan upacara. Di dunia maya, laman-laman web terutama yang berbasis di Indonesia juga ikut menyemarakkannya.
Beberapa situs populer menambahkan aksen-aksen Hari Kemerdekaan pada logo mereka seperti yang dilakukan situs berita Kompas.com dan forum dunia maya terpopuler seIndonesia, Kaskus.





Beda lagi dengan situs berita pelat merah, Antaranews.com. Antaranews menampilkan header logo Antaranews disandingkan dengan  slogan 67 tahun kemerdekaan RI.
 *Note: aslinya berupa gambar bergerak. semacam flash player.


Viva.co.id menampilkan gambar latar di kiri berupa gambar perlombaan panjar pinang, dan di kanan bendera merah putih dan bambu runcing.
Hampir serupa dengan Detik.com. Hanya, Detik menampilkan bendera di kiri dan panjat pinang di kanan. Berkebalikan dengan Viva.co.id




Mungkin cuma Google.co.id yang secara khusus mengganti logonya dengan logo 17 Agustus. Mereka mendesain logo dengan gambar-gambar aneka perlombaan yang lazim ada di perayaan 17 Agustus. (meskipun saya yakin bahwa tahun ini pada 17 Agustus, penyelenggaraan lomba-lomba seperti itu sangat minim karena mepet lebaran)
  



 Dan ini gambar latar baru Diskusiwarungkopi.blogspot.com untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia.


Minggu, 12 Agustus 2012

Mbah Profesor yang Masih Semangat



Beliau adalah idola saya ketika masih kecil. Dan sampai sekarang masih menjadi idola saya meskipun saya gagal mengikuti jejak beliau untuk menjadi seorang insinyur.

Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie. Namanya super populer di penghujung tahun sembilan puluhan sampai kemudian secara tragis beliau harus meninggalkan negara tercinta Indonesia Raya dan kembali ke Jerman.

Saya ingat ketika masih kecil dulu beliau disebut-sebut sebagai orang super jenius. Orang paling pintar se-Indonesia, bahkan beberapa orang menyebut sedunia (lebay memang sih). Beliau populer sebagai orang Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang bahkan sampai diangkat dalam lagu hits anak-anak yang dibawakan salah satu artis cilik terpopuler saat itu, Joshua.

“Cita-citaku, uu uu, ingin jadi profesor
Bikin pesawat terbang, seperti Pak Habibie”

Anak muda sekarang yang berusia +- 20 tahunan, siapa yang gak tahu lagu ini?

Sempat down setelah ditinggal pergi untuk selamanya oleh istri tercinta, beliau bisa segera bangkit kembali. Menurut penuturan beliau, beliau sempat nyaris gila setelah meninggalnya Ibu Ainun Habibie, istrinya.

“Benar, itu memang benar. Malam hari,  di rumah saya sendirian tidak pakai alas kaki, tidak pakai baju piyama. Saya merasakan sedih yang teramat  dalam. Saya bertanya sendiri. Kemana Ainun? Kemana dia? Kok bisa pergi?”

Hebatnya, saat itu (karena memang sebagai seorang tokoh besar dunia) dokter-dokter Jerman dan Indonesia yang ada di Jerman langsung merasa mereka harus membantu Pak Habibie tanpa diminta. Mereka berembug. Dan hasilnya mereka sepakat, Pak Habibie harus segera ditolong. Kalau tidak dia bisa mati karena sedih. Tiga macam opsi diberikan pada Pak Habibie, yakni; dirawat di RSJ;  dirawat di rumah dengan pantauan tim dokter; dan yang ketiga beliau harus menulis buku tentang istrinya. Singkatnya beliau memilih pilihan ketiga dan jadilah buku “Habibie dan Ainun”.

Sebagai seorang senior, Pak Habibie tak berhenti bekerja keras. Ketika banyak orang sudah hampir menyerah dan pesimis terhadap dunia kedirgantaraan Nasional, beliau tetap menunjukkan sikap pantang menyerah. Hal itu ditunjukkan dengana apa yang dilakukannya baru-baru ini.

10 Agustus 2012 lalu, seusai upacara peringatan Harteknas, Prof. Habibie mengumunkan pembentukan PT RAI (Ragio Aviasi Industri). Proyek pertama dari perusahaan ini adalah untuk membangkitkan pesawat turbopropeler N250 yang telah menjadi primadona pada Indonesian Air Show 1996 namun proyeknya berhenti pada 1997 karena krismon.

Perusahaan ini dibentuk bersama dua perusahaan swasta yakni PT Ilhabi Rekatama milik Ilham Akbar Habibie dan PT Modal Elang milik mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah. Beliau juga mengungkapkan bahwa beliau juga akan mengajak eks karyawan IPTN yang kini tersebar di berbagai belahan dunia. Beliau juga mengatakan bahwa nantinya, dalam proyek pertama ini PT RAI tidak akan bekerja sendiri, namun juga melibatkan elemen lain seperti Kemenristek, BPPT, dan PT DI.

Sebagai penonton, saya hanya bisa berharap dan berdoa semoga akhirnya N250 kebanggan Indonesia ini akhirnya bisa terwujud dan mengangangkasa dalam jumlah banyak di langit Nusantara, bahkan Desantara, Dwipantara, Yawana, Jenggi dan Eropa*. Tapi mesti sabar, kata si Mbah, setidaknya butuh lima tahun untuk bisa melihat hasil dari berdirinya PT RAI ini.


So. Yok, si Mbah masih semangat. Ayo, kita juga semangat!

Let Be Optimist, Fight for Our Nation!


*ket: Nusantara=Wilayah yang sekarang meliputi Indonesia, malaysia, filipina, termasuk juga Australia dan negara-negara kecil di sekitarnya. Desantara=negara kawasan Asean selain Nusantara. Dwipantara=China dan India. Jenggi=Afrika.
Merupakan istilah-istilah yang dipakai pada naskah-naskah jawa kuno.